Pada dekade terakhir Pemerintah Kota Yogyakarta sangat aktif mendorong munculnya upaya-upaya pengelolaan sampah di tingkat sumber yang berbasis masyarakat. Pemerintah Kota Yogyakarta menyadari bahwa pengelolaan sampah dengan hanya mengandalkan keberadaan TPA sangat riskan akan munculnya berbagai permasalahan lingkungan.
Salah satu model pengelolaan sampah di tingkat sumber dan berbasis masyarakat yang saat ini banyak dilakukan oleh warga Kota Yogyakarta adalah bank sampah. Tercatat tidak kurang dari 433 buah bank sampah telah terbentuk yang tersebar di berbagai RW, dengan serapan sampah mencapai 70 ton/bulan.
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui DLH Kota Yogyakarta terus berupaya agar keberlanjutan kegiatan bank sampah tetap terjaga, bahkan bisa semakin berkembang. Upaya peningkatan kapasitas bagi pengurus bank sampah di wilayah terus dilakukan, salah satunya adalah pemberian berbagai pelatihan daur ulang sampah setiap tahunnya. Hasilnya cukup menggembirakan, hampir semua pengurus bank sampah di wilayah saat ini mampu menghasilkan berbagai produk kerajinan yang menarik berbahan sampah.
Tidak cukup hanya memberikan keterampilan, DLH Kota Yogyakarta juga memfasilitasi para pelaku daur ulang sampah di dalam pemasaran produk mereka, salah satunya dengan menyediakan stand pameran daur ulang sampah di arena FKY 2017 yang bertempat di Planet Pyramid, Jl. Parangtritis Km 5,5 Bangunharjo Bantul, mulai 27 Juli 2017 hingga 13 Agustus 2017. Dalam stand yang disediakan DLH ini semua warga Kota Yogyakarta bisa memamerkan dan memasarkan produk kerajinan daur ulang sampah terbaik mereka. Pada stand tersebut juga diadakan workshop pembuatan aneka kerajinan sampah yang dipandu oleh para praktisi pengelola sampah di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Kota Yogyakarta. Selain menarik perhatian pengunjung, workshop pembuatan daur ulang sampah bisa dijadikan sarana edukasi bagi masyarakat dalam mengelola sampah secara lebih ramah lingkungan.