Asal-usul hari pohon sedunia dimulai pada abad ke-19 di Nebraska, AS. Seorang pria bernama Julius Sterling Morton melihat daerahnya gersang dan mengajak warga menanam pohon. Hari pohon sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 21 November.
Tujuan peringatan hari pohon sedunia meningkatkan kesadaran akan pentingnya pohon bagi kehidupan. Pohon membantu menjaga keseimbangan ekosistem, menyerap karbon dioksida, mencegah erosi, dan menyediakan habitat bagi hewan.
Dengan peringatan hari pohon sedunia ini maka kita memahami pentingnya Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) di Kota Yogyakarta yang semakin padat membutuhkan lebih banyak ruang terbuka hijau untuk berbagai alasan:
1. Lingkungan:
* Menjaga kualitas udara
* Mengurangi suhu udara
* Mencegah banjir
* Menyerap polusi suara
2. Kesehatan:
* Menyediakan tempat berolahraga dan rekreasi
* Meningkatkan kesehatan mental
* Menurunkan risiko penyakit tertentu
3. Sosial:
* Menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi
* Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Kota Yogyakarta memiliki beberapa RTHP yang cukup luas dan ramah anak, seperti Gajahwong Edupark, Taman Flamboyan, Taman Klitren, Taman Purwokinanti dan Taman Jopraban. Namun, masih perlu upaya untuk meningkatkan jumlah dan kualitas RTHP di Kota Yogyakarta.
Apa yang bisa kita lakukan?
* Menanam pohon: Mulai dari halaman rumah, sekolah, atau lingkungan sekitar.
* Merawat pohon: Pastikan pohon yang kita tanam tumbuh dengan baik.
* Mengkampanyekan pentingnya RTHP: Ajak keluarga, teman, dan komunitas untuk peduli terhadap lingkungan.
* Mendukung kebijakan pemerintah: Dukung kebijakan yang berpihak pada pelestarian lingkungan dan pengembangan RTHP.
Hari Pohon Sedunia mengingatkan kita akan pentingnya pohon bagi kehidupan. Di kota-kota padat seperti Kota Yogyakarta, RTHP memiliki peran yang sangat krusial. Mari bersama-sama menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup kita. Selamat Hari Pohon Sedunia.