Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta melaksanakan monitoring biopori sebagai tindak lanjut dari pelatihan bagi kader bank sampah di Kota Yogyakarta. Sebelumnya kegiatan pelatihan kader bank sampah telah dilakukan secara bertahap sejak akhir tahun 2022.
Monitoring biopori pengolahan sampah organik dilakukan sejak 30 Januari 2024 sampai dengan 5 Maret 2024 dengan sasaran 115 bank sampah yang sebelumnya telah menerima pelatihan pada 11–13 Desember 2023 lalu. Pada periode sebelumnya telah dilakukan pelatihan kepada 25 bank sampah pada tahun 2022 bersumber dari CSR Bank Indonesia; 41 bank sampah pada tahun 2022 bersumber APBD; 20 bank sampah pada tahun 2023 bersumber dari CSR Bank BPD DIY dan 56 Bank Sampah pada Mei 2023 bersumber APBD–yang seluruhnya telah dilakukan monitoring.
Biopori dipilih menjadi salah satu metode pengolahan sampah organik rumah tangga karena relatif mudah dan murah dalam proses pembuatan dan perawatannya, serta tidak memakan banyak tempat.
Tujuan dilaksanakannya monitoring biopori ini adalah untuk mengetahui kondisi dilapangan terkait pemanfaatan biopori sebagai pengolahan sampah organik. Dari hasil monitoring sebagian besar bank sampah telah melakukan pemasangan dan pemanfaatan biopori sebagai pengolah sampah organik di rumah tangga, sedangkan bagi beberapa bank sampah yang bioporinya belum terpasang akan tetap didorong dan didampingi oleh fasilitator bank sampah dan forum bank sampah kelurahan dalam pemasangan dan pemanfaatannya.
Harapannya melalui kegiatan monitoring ini dapat turut mendorong kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah organik rumah tangga dari sumbernya dengan memanfaatkan sarana yang telah tersedia.