Dalam rangka memberikan informasi tentang Konservasi Biodiversitas dan Pencemaran Lingkungan Selama Masa Pandemi Covid-19, Universitas Gadjah Mada melalui Komunitas Sahabat Percepatan Peningkatan Kepemimpinan Mahasiswa mengadakan Webinar dengan judul “How are the Biodiversity Conservation and Environment in Indonesia During Covid-19 Pandemic”. Acara tersebut dilaksanakan Hari Sabtu, tanggal 04 Juli 2020 dengan narasumber dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Yogyakarta dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta. Salah satu materi pada diskusi tersebut adalah Pencemaran Lingkungan ketika Pandemi Covid-19 dan Strategi New Normal yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Very Tri Jatmiko, S.Si., MM.
Acara webinar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat umum. Salah satu tujuannya yaitu tentang Pencemaran Lingkungan ketika pandemi Covid-19 yang ditinjau dari kondisi kualitas udara dan limbah, khususnya di Kota Yogyakarta. Selain itu, juga disampaikan tentang strategi bagaimana untuk tetap menjaga kualitas lingkungan lebih baik ketika memasuki fase new normal.
Kondisi kualitas udara khususnya di Kota Yogyakarta selama masa pandemi Covid-19 cenderung mengalami perbaikan. Berdasarkan hasil pengukuran Indek Standar Pencemar Udara (ISPU) dari alat Air Quality Monitoring System (AQMS), tercatat nilai rata-rata ISPU cenderung menurun, yang artinya kondisi kualitas udara cenderung baik. Hal tersebut dapat dikarenakan berkurangnya aktivitas kendaraan bermotor di jalan raya pada saat pandemi Covid-19 sehingga kualitas udara cenderung baik dari kondisi sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Kondisi limbah di Kota Yogyakarta lebih kepada permasalahan sungai yang didominasi dari pembuangan limbah domestik cair dan padat rumah tangga. Selain itu juga disebabkan dari pembuangan limbah industri kecil ke dalam sungai, peternakan warga di sepanjang aliran sungai, dan IPAL komunal yang tidak berfungsi dengan baik.
Salah satu sungai yang ada di Kota Yogyakarta adalah Sungai Code. Ada kecenderungan perbaikan kualitas air Sungai Code dari Bulan Januari hingga Bulan April dilihat dari parameter BOD dan DO.
Limbah padat domestik di Kota Yogyakarta pada tahun 2019 rata-rata mengalami kenaikan, selanjutnya perlahan mengalami penurunan di tahun 2020 menjelang masa pandemik Covid-19. Selain limbah padat domestik, ada tren penurunan Limbah B3 dari kegiatan Rumah Sakit yang diindikasikan karena penurunan jumlah pasien yang menginap ataupun berobat.
Berdasarkan materi tentang Pencemaran Lingkungan yang disampaikan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap aktivitas masyarakat membawa dampak terhadap lingkungan perkotaan. Pandemi Covid-19 mampu mempengaruhi aktivitas warga masyarakat perkotaan, sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Dengan adanya new normal atau masa transisi ini, ada kemungkinan kualitas lingkungan akan kembali ke dalam situasi seperti semula sebelum masa pandemi.
Adapun strategi new normal yang dapat dilakukan yaitu : (1) kampanye kondisi lingkungan yang membaik selama pandemi Covid-19, (2) meningkatkan publikasi bahaya akan polusi dan pencemaran lingkungan, (3) mengurangi aktivitas masyarakat yang berlebih seperti sebelum pandemi Covid-19, (4) membiasakan menggunakan sepeda dan kendaraan alternatif, (5) berperilaku ramah lingkungan, (6) meningkatkan penghijauan/ penanaman tanaman di lingkungan rumah tangga.